Rabu, 20 Mei 2015

Taman Wisata Rohani Wolowio

Semua orang pastinya sudah tahu keindahan pulau Flores yang akhir-akhir ini menjadi buah bibir banyak orang yang mayoritas dibicarakan oleh wisatawan mancanegara. Tetapi, tempat-tempat wisata yang dibicarakan itu hanyalah sebagian kecil dari begitu banyaknya keindahan yang sangat mahal untuk terlewatkan. Wisata tersembunyi yang memanjakan mata dan membuat rindu siapapun yang pernah mengunjunginya salah satunya adalah "Taman Wisata Rohani Wolowio" yang berlokasi di puncak Gunung Ata Gae, Wolowio, Bajawa. 
Sewaktu saya duduk di bangku sekolah menengah, pernah sekali saya kesana. Rencananya kami ingin mencoba untuk menikmati sunrise yang pastinya indah jika dilihat dari puncak gunung. Sialnya, karena udara begitu dingin dan berkabut, kami tidak bisa menikmati perjalanan kali itu dan berakhir dengan kedinginan dan kehujanan. Rasanya begitu kecewa hanya memandang patung Bunda Maria yang menjulang tinggi dan pembuatannya belum rampung dan pulang dengan perasaan campur aduk serta kecapaian.
Ketika saya kembali ke Flores untuk liburan kuliah semester 1, saya sama sekali tidak berniat untuk melakukan perjalanan ke Wolowio lagi. Berhubung ada pengalaman mengecewakan yang menyelimuti ingatan sewaktu kesana. Suatu ketika, sewaktu pulang dari salon bersama kedua teman saya, terbesit keinginan dalam diri saya untuk pergi ke Wolowio karena cuaca sedang cerah dan sebentar lagi matahari akan terbenam. Kedua teman saya menyetujuinya, dan akhirnya kami pergi berempat dengan saudara saya.
Perjalanan yang cukup ekstrim, karena kami melakukan pendakian dengan menggunakan sepeda motor. Beberapa kali hampir terpeleset dan jatuh sampai-sampai saya mengomel sepanjang jalan , menyalahkan pemerintah yang belum juga membangun jalan yang baik menuju ke tempat wisata. Tetapi, semuanya terbayar ketika sampai di puncak gunung itu. Kali itu, saya berteriak dengan gembira, seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan permen yang diinginkannya. Kami tiba tepat saat matahari mulai terbenam. Luar biasa indah. Hari itu saya percaya bahwa tak ada yang bisa menandingi kuasa tangan Tuhan. Inilah keindahan yang sesungguhnya. 
Dari puncak gunung, kami bisa melihat hamparan lautan indah Aimere dan bukit-bukit kecil yang mulai menghitam karena matahari mulai bersembunyi. Saking terpananya dengan pemandangan yang kami dapatkan, kami semua lupa untuk berdoa di depan patung Bunda Maria dan patung Renya Rosari di bukit yang bersebelahan dengan bukit dimana patung Bunda Maria berdiri.
Rasanya tidak ingin berlalu dari keindahan di sore itu. Semuanya seperti harta karun yang baru dibuka dari petinya. Luar biasa. Saya merasa terpuaskan. Inilah beberapa foto yang diabadikan  pada saat itu. Keindahan nyata, ciptaan Tuhan.







Kamis, 02 Oktober 2014

Soa Hotspring



Soa adalah salah satu daerah di Bajawa, Ngada, Flores, NTT. Salah satu tempat wisata yang terdapat di Soa adalah pemandian air panas.
Di pemandian air panas Soa terdapat 2 kolam utama, antara lain kolam terbuka dan kolam tertutup. Kolam terbuka berada di tengah kompleks pemandian dengan letak kolam yang sedikit menjorok ke dalam menyerupai cekungan dan di sekitarnya ditumbuhi pohon-pohon rindang. Di dasar kolam terdapat batu-batuan alam yang tergradasi kerak belerang mejadi hijau kekuningan yang semakin mempercantik kolam tersebut. Dari sela-sela bebatuan muncul sumber air panas. Airnya jernih, mengalir melalui kolam menuju sungai kecil di sisi kolam.

Kolam berikutnya berada di bagian belakang kompleks pemandian. Di sekeliling kolam tersebut dibangun dinding sekitar 3 meter. Maka dari itu kolam ini disebut sebagai kolam tertutup. Jarang ada yang menggunakan kolam tertutup ini. Karena bangunannya sudah tidak terawat lagi sehingga menimbulkan kesan horor dan terlalu sunyi.
Di sisi kiri komplek pemandian terdapat air terjun kecil yang mengalirkan air panas dari sumber pemandian ke sungai. Air terjun kecil dan cukup deras tersebut biasa digunakan para pengunjung untuk merefleksi bagian belakang tubuh dengan cara duduk di sisi bagian bawah air terjun.

Pemandian air panas ini biasanya dikunjungi oleh masyarakat sekitar, wisatawan asing, dan mancanegara untuk sekedar melepas lelah. Suasana alam yang rindang, suara air mengalir perlahan, kicau burung dari bukit menambah kenyamanan para pengunjung yang berkunjung ke sana. Benar-benar paradiso!
(Sumber : aditblambir.blogspot.com)

Selasa, 30 September 2014

Bajawa, Ngada, Flores, NTT


Setiap daerah pasti punya sesuatu yang berbeda dari daerah lain. Sekarang, saya ingin memperkenalkan sesuatu dari daerah saya.
Saya berasal dari kota Bajawa, Ngada, Flores, NTT (panjang yaa..).
Ini pakaian adat kami. Kami biasa menggunakannya ketika upacara adat (Reba), untuk menari tarian adat kami (Ja'i), atau upacara-upacara lainnya.
Setahun sekali, kami merayakan pesta adat (Reba). Reba adalah saat dimana kami berkumpul bersama untuk memohon berkat Tuhan melalui arwah leluhur agar tujuan tanaman (ngaza lima zua) tumbuh subur dan menghasilkan panen berlimpah.
Sebelum upacara adat dimulai, biasanya diawali dengan misa syukur (penduduk asli Bajawa mayoritas beragama Katolik).

Masih banyak yang ingin saya ceritakan. Mungkin di lain waktu saya lanjutkan ceritanya.

Kampung Bena, Ngada, Flores, NTT

      

Bena adalah sebuah kampung atau desa yang nilai adat istiadatnya masih sangat terjaga. Di NTT, khususnya di Flores, setiap daerah memiliki bahasa, budaya dan adat istiadat yang berbeda-beda. Ini adalah gambaran rumah-rumah adat yang masih asli di kampung Bena. Indah kan pemandangannya?? hehehe :D, sekali-sekali berkunjung ke Flores yaa, khususnya Ngada biar bisa menikmati keindahan  kampung Bena secara langsung.
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com

Copyright © Flores, Nusa Bungaku, Budayaku | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑